Pekerjaan Irigasi Perpompaan Desa Penyidangan Wetan Rentan Penyimpangan -->

Pekerjaan Irigasi Perpompaan Desa Penyidangan Wetan Rentan Penyimpangan

Fokus Kabar
Saturday, July 20, 2024, July 20, 2024 WIB Last Updated 2024-07-20T06:01:12Z
stnting

masukkan script iklan disini

Fokus Kabar (Indramayu) -  Pekerjaan pada kegiatan irigasi Perpompaan Desa Penyidanganan wetan kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu Jawa Barat rentan akan terjadinya penyimpangan pada pelaksanaannya.


Kegiatan yang merupakan program dari Kementrian Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian ini dalam pelaksanaan-nya diduga tidak memperhatikan unsur kemanfaatan yang melibatkan para petani. 

Kemudian dalam pelaksanaan proyek yang diberikan kepada Gapoktan " Sri Mulya"  dengan dana sebesar Rp112.800.000, namun dalam hal pelaksanaan diduga tidak memperhatikan rencana anggaran biaya.  Hal itu diindikasikan, saat salah seorang tukang  mengungkapkan, bahwa pelaksanaan itu, ia hanya terima material dari ketua Gapoktan tanpa memegang  Rencana Anggaran Biaya.

" Kalau kita tinggal pasang saja (Material)  dari ketua kelompok,  " ujarnya, Sabtu (20/07/2024) saat dilokasi kegiatan.

'' RAB engga pegang, itu urusannya ketua kelompok,  " imbuhnya.

Sementara itu, untuk hasil pekerjaan dari pantauan awakmedia diduga kuat rentan akan penyimpangan. Salah satunya pada pasangan pondasi batu untuk bangunan Perpompaan yang diduga kuat tidak memperhatikan petunjuk teknis.  Kemudian, pasangan besi yang digunakan  untuk pengecoran tiang penyangga yakni menggunakan  besi polos berdiameter 8  dengan besi begel  berdiameter 6. Sedangkan, struktur bangunan tembok  untuk tempat pompa menggunakan bata berjenis hebel.

Lebih lanjut, informasi yang diperoleh bahwa  ketua Gapoktan diketahui bernama Tono  nyambi sebagai perangkat desa status non SK yang ditugaskan sebagai tenaga perbantuan oleh Pemerintah Desa setempat. Informasi tersebut muncul langsung dari keterangan kepala Desa Penyidanganan wetan, Nursidin. 

" Tono hanya sebagai tenaga perbantuan didesa, tanpa SK, " ungkap Nursidin.

Dalam pelaksanaan, pihak Pemerintah Desa tidak tahu -menahu dan telah diserahkan semua kepada pihak kelompok. " Pihak Pemerintah Desa tidak tahu menahu, sok dengan kelompok langsung," jelasnya.

Sementara itu, awakmedia telah berupaya konfirmasi kepada ketua Gapoktan Sri Mulya, Tono via telepon seluler pribadinya namun belum menuai respon. (TH/JN)
Komentar

Tampilkan

Terkini