Terkait Berita Bullying, Dipaksa Makan Pasir Ini Keterangan Pihak Diduga Pelaku -->

Terkait Berita Bullying, Dipaksa Makan Pasir Ini Keterangan Pihak Diduga Pelaku

Fokus Kabar
Wednesday, August 21, 2024, August 21, 2024 WIB Last Updated 2024-08-21T03:07:53Z
stnting

masukkan script iklan disini

Fokus Kabar (Indramayu) - Terkait adanya pemberitaan Bullying yang di alami S yang masih duduk di kelas 5 SD oleh P Siswa kelas 9 dan A siswa kelas 8 di salah satu SMPN, wiilayah Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat,selain di ditendang juga dikabarkan dipaksa untuk makan pasir, pihak keluarga terduga pelaku dengan didampingi Kepala Desa Gelar Mendala, sekaligus pengasuh Pondok pesantren Nahdlatul Mubtadi'in (KH Amani Lutfi) adakan jumpa pers di halaman pesantren. Selasa, 21/08/2024


Dari keterangan yang disampaikan P dan A selaku terduga pelaku Bullying kepada S pada pemberitaan yang ramai sebelumnya , P yang di saksikan A menyampaikan bahwa kejadian tersebut tidak ada unsur kesengajaan melainkan dalam posisi sedang bermain sepak bola di lapangan, dimana S saat itu bertugas menjadi penjaga gawang ( kiper) .

" Saat itu kami bersama bermain bola di lapangan bersama 14 anak anak lainnya, namun pada saat itu S jadi kiper, dan dalam permainan perutnya ke tendang saat mempertahan kan bola agar tidak terjadi gol,dan dia terjatuh sehingga tangannya terinjak karena posisi saya masih menggocek bola," ungkap P, kepada para awak media, dengan dibenarkan oleh A yang saat itu dirinya ikut bermain bersama

Disampaikan oleh A, Terkait kabar di paksa makan Pasir, kronologinya di hari dan waktu yang berbeda saat itu S sedang memakan kue Apem, namun S mencoba menawarkan kepada P tapi berhubung P merasa sedang tidak ingin memakan sesuatu, maka di tolak lah tawaran S tersebut oleh nya, lalu makanan itu di letakan di tanah,oleh S dan di kira oleh A bahwa kue tesebut sudah tidak dimakan oleh S lagi, maka A iseng menaburkan Pasir di kue Apem tersebut. Jelas A kepada awak media bahwa hal tersebut dilakukan tanpa unsur kesengajaan.

Menyikapi adanya peristiwa tersebut Siswo selaku kepala Desa Gelarmendala, Berharap persoalan antara anak- anak bisa di selesaikan dengan kekeluargaan, apa lagi keduanya sama-sama merupakan warga masyarakatnya.

"Saya berharap peristiwa ini bisa dijadikan bahan pelajaran untuk warga saya, agar lebih fokus lagi dalam mengawasi dan mendidik anak- anaknya, kesalahan anak- anak, ya alangkah baiknya bisa diselesaikan secara kekeluargaan ditingkat Desa lebih dulu, apa lagi sampe sudah rame di beritakan media, dan informasinya sudah ada langkah pelaporan ke kepolisian, kan namanya anak- anak kadang kadang ya bermain bareng lagi, kami sudah mengundang kedua belah pihak ke kantor Desa, bahkan hingga dari pihak kecamatan Balongan pun ikut mencoba memediasi perkara tersebut. " Tuturnya (JN)
Komentar

Tampilkan

Terkini