Fokus Kabar Indramayu) - Pembangunan irigasi di Daerah Irigasi (D.I) Rentang, Desa Penganjang, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, yang digulirkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Sumber Daya Air, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk–Cisanggarung, menuai sorotan.
Sejumlah warga yang meminta identitasnya dirahasiakan menilai pengerjaan proyek senilai Rp195 juta itu tidak memperhatikan kualitas. Pemasangan batu hingga campuran adukan semen sebagai perekat disebut dikerjakan seadanya.
"Kenapa hasilnya kurang maksimal? Apakah tidak ada pengawasan saat proses pengerjaan?" ujar seorang warga, Kamis, 25 September.
Lebih jauh, sumber yang sama menyebut proyek tersebut kini terhenti. "Kurang lebih sudah seminggu tidak ada aktivitas. Entah penyebabnya apa," katanya.
Berdasarkan dokumen perjanjian kerja sama nomor 37/PKS/P3-TGAI/IMY-I/Bbws6/5/2025, pekerjaan ini dilaksanakan oleh P3A Mitra Cai Tirto Manunggal dengan masa kerja 90 hari. Proyek irigasi tersebut disebut merupakan usulan anggota DPR RI dari Partai Golkar, Komisi V, Daniel Mutaqien Syafiuddin.
Hingga berita ini diterbitkan, awak media masih berupaya mengonfirmasi pihak pelaksana maupun BBWS Cimanuk–Cisanggarung terkait mandeknya pembangunan irigasi tersebut.
(TKH)
