Gedong Kepatihan Keraton Kacirebonan Difungsikan untuk Edukasi dan Kreativitas Kaum Milenial -->

Gedong Kepatihan Keraton Kacirebonan Difungsikan untuk Edukasi dan Kreativitas Kaum Milenial

Fokus Kabar
Sunday, October 19, 2025 Last Updated 2025-10-19T02:53:38Z

Fokus Kabar (Cirebon)  Dari Pusat Pengenalan Sejarah, Seni, dan Budaya hingga Lokasi Shooting, Upaya Lestarikan Warisan Leluhur Cirebon.

Upaya pelestarian warisan budaya terus dilakukan oleh Keraton Kacirebonan.

Salah satunya melalui pemanfaatan Gedong Kepatihan, yang kini difungsikan tidak hanya sebagai bangunan bersejarah, tetapi juga sebagai pusat edukasi sejarah, seni, dan budaya, bahkan menjadi lokasi shooting film dan konten kreatif.

Langkah ini menjadi terobosan penting dalam memperkenalkan situs-situs bersejarah kepada kaum milenial agar mereka lebih mengenal dan mencintai budaya lokal.

Selain memiliki nilai sejarah tinggi, Gedong Kepatihan juga menampilkan keunikan arsitektur dan ornamen khas yang memadukan unsur Jawa, Sunda, dan Tionghoa, mencerminkan akulturasi budaya Cirebon yang kaya dan terbuka.

Solihin Lie, seorang pegiat seni dan budaya yang aktif dalam pendokumentasian serta publikasi kegiatan kebudayaan Cirebon, mengungkapkan apresiasinya kepada Pangeran Haji Tomy Iplaludin Dendabrata atas dukungan dan fasilitas yang diberikan.

"Kami sangat berterima kasih kepada Pangeran Haji Tomy Iplaludin Dendabrata yang telah membuka akses bagi kami untuk mendokumentasikan kegiatan budaya di Gedong Kepatihan. Ini langkah luar biasa untuk lebih mengenalkan warisan budaya kepada generasi muda," ujar Lie.

Sementara itu, Pangeran Haji Tomy Iplaludin Dendabrata, selaku Pangeran Patih sekaligus tokoh Keraton Kacirebonan, menegaskan bahwa pembukaan akses Gedong Kepatihan ini merupakan bagian dari komitmen keraton untuk menjaga relevansi budaya di tengah perkembangan zaman.


"Kami ingin keraton bukan hanya menjadi simbol masa lalu, tetapi juga ruang hidup bagi masyarakat, terutama generasi muda. Gedong Kepatihan kami buka untuk kegiatan edukatif, seni, dan kreatif agar nilai sejarah tetap hidup dan bisa dirasakan langsung oleh publik," ujar Pangeran Haji Tomy Iplaludin Dendabrata.


Lebih lanjut, Pangeran Haji Tomy juga menekankan bahwa pemanfaatan Gedong Kepatihan terbuka luas terutama bagi siswa-siswi dan pelajar, baik dari Kota Cirebon maupun luar daerah, agar mereka dapat belajar langsung tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai luhur yang diwariskan para leluhur.

"Kami sangat mendorong kegiatan kunjungan edukatif dari sekolah-sekolah. Para pelajar perlu melihat dan merasakan langsung kekayaan budaya yang dimiliki Cirebon, agar tumbuh rasa bangga dan tanggung jawab untuk melestarikannya," tambahnya.

Ia juga berharap kolaborasi dengan komunitas seni dan budaya, termasuk perfilman serta para kreator konten, dapat terus berlanjut demi memperkuat citra Cirebon sebagai pusat kebudayaan dan sejarah yang berkelas nasional.

Solihin Lie menambahkan, keterlibatan anak muda dalam kegiatan budaya seperti ini dapat menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan, serta menumbuhkan rasa bangga terhadap identitas lokal.


"Dengan kegiatan seperti ini, generasi muda bisa belajar menghargai sejarah sambil berkreasi. Gedong Kepatihan bukan sekadar bangunan tua, tapi ruang yang hidup dan penuh makna," tuturnya.


Dengan wajah baru yang lebih terbuka, Gedong Kepatihan Keraton Kacirebonan kini tidak hanya menjadi saksi sejarah, tetapi juga simbol semangat baru pelestarian budaya dan kreativitas generasi muda Cirebon.

( Als )

Komentar

Tampilkan

Terkini