Griya Ukir Keraton Kacirebonan, Wujud Pelestarian Seni Ukir dan Warisan Budaya Cirebon -->

Griya Ukir Keraton Kacirebonan, Wujud Pelestarian Seni Ukir dan Warisan Budaya Cirebon

Fokus Kabar
Thursday, October 30, 2025 Last Updated 2025-10-30T03:09:28Z

Fokus Kabar (Cirebon) - Upaya pelestarian seni dan budaya terus dilakukan oleh Keraton Kacirebonan. Salah satu bentuknya melalui keberadaan Griya Ukir Keraton Kacirebonan, yang menjadi pusat kegiatan seni ukir tradisional sekaligus wadah pemberdayaan bagi para pengrajin lokal.


Griya Ukir yang berada di lingkungan Keraton Kacirebonan, Kota Cirebon ini, menampung puluhan karya ukir khas keraton. Mulai dari ukiran pintu gebyok, hiasan dinding, miniatur pusaka keraton, hingga ukiran bermotif megamendung dan paksi naga liman, semua dikerjakan dengan ketelitian tinggi dan sentuhan artistik khas Cirebon.

Menurut Pangeran Patih Keraton Kacirebonan, P.H. Tommy Iplaludin Dendabrata, pendirian Griya Ukir ini menjadi bagian penting dalam menjaga kesinambungan seni ukir Cirebon agar tetap hidup dan dikenal luas.


"Seni ukir adalah warisan leluhur yang tidak boleh hilang. Di Griya Ukir ini, kami tidak hanya melestarikan, tetapi juga mengembangkan agar bisa menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat," ujarnya.


Dalam prosesnya, kegiatan ukir di Griya Ukir dibantu oleh sekitar 12 pengrajin kayu yang berasal dari berbagai daerah baik dari Kota Cirebon maupun Kabupaten Cirebon, 

Mereka bekerja sama dengan seniman-seniman muda binaan keraton untuk menciptakan karya yang memadukan nilai tradisi dan inovasi.

Para pengrajin tersebut tidak hanya memproduksi karya untuk kebutuhan keraton, tetapi juga menerima pesanan dari masyarakat umum, instansi, hingga kolektor seni. Sejumlah karya Griya Ukir bahkan telah dipamerkan dalam berbagai acara kebudayaan di tingkat lokal dan nasional.


Selain menjadi tempat produksi, Griya Ukir juga berfungsi sebagai ruang edukasi bagi generasi muda yang ingin belajar seni ukir. Pengunjung dapat menyaksikan langsung proses pembuatan ukiran, mulai dari pemilihan kayu, penggoresan pola, hingga tahap pewarnaan dan penyelesaian akhir.


Pihak keraton berharap, melalui Griya Ukir ini, Cirebon dapat terus dikenal sebagai pusat seni ukir yang bernilai tinggi, sekaligus memperkuat identitas budaya lokal di tengah arus modernisasi.

"Kami ingin anak muda Cirebon bangga dengan warisan budayanya. Ukiran bukan hanya karya seni, tapi juga doa, falsafah, dan sejarah yang hidup," tambah P.H. Tommy Iplaludin Dendabrata. ( Woelan )
Komentar

Tampilkan

Terkini