Fokus Kabar (Cirebon) - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon bersama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Barat menggelar Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 melalui edukasi dan inklusi keuangan kepada 200 prajurit TNI Korem 063/Sunan Gunung Jati yang diselenggarakan di Aula Makorem 063/Sunan Gunung Jati, Kota Cirebon. Cirebon, 31 Oktober 2025
Kegiatan mengusung tema Capital Market Goes to Office dengan subtema “Prajurit Tangguh, Keuangan Tumbuh: Literasi Keuangan untuk Keluarga Besar TNI” ini merupakan bagian dari upaya OJK dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di kalangan aparatur negara, khususnya anggota TNI dan keluarganya.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala OJK Cirebon, Bapak Agus Muntholib, serta Komandan Korem 063/Sunan Gunung Jati, Bapak Kolonel Inf Hista Soleh Harahap, S.I.P., M.I.P., M.Han.
Dalam sambutannya, Agus Muntholib menyampaikan bahwa kegiatan edukasi kepada keluarga besar TNI menjadi momentum penting untuk memperkuat pemahaman dan ketahanan finansial prajurit di tengah dinamika ekonomi saat ini.
“Semangat disiplin dan integritas yang dimiliki prajurit TNI adalah modal penting dalam membangun budaya keuangan yang tangguh. Melalui kegiatan ini, kami berharap para prajurit dapat memahami pentingnya pengelolaan keuangan pribadi dan keluarga, mengenal produk dan layanan keuangan yang sesuai kebutuhan, serta terhindar dari praktik investasi ilegal,” ujar Agus.
Agus menambahkan bahwa melalui kolaborasi antara OJK, SRO, dan sekuritas menjadi bentuk nyata sinergi antara regulator, industri keuangan, dan masyarakat dalam memperluas literasi dan inklusi keuangan di berbagai lapisan. Upaya ini juga diharapkan dapat menumbuhkan budaya menabung dan berinvestasi di kalangan prajurit sebagai pondasi kesejahteraan keluarga dan ketahanan ekonomi nasional.
Sementara itu, Kolonel Inf. Hista Soleh Harahap menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan edukatif yang memberikan manfaat langsung bagi prajurit dan keluarganya.
“Kami menyambut baik sinergi antara OJK, BEI, dan industri pasar modal. Prajurit yang tangguh tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga bijak dalam mengelola keuangan keluarga. Literasi keuangan menjadi bekal penting bagi prajurit agar mampu mengelola pendapatan secara bijak, terhindar dari investasi bodong, serta dapat berinvestasi secara sehat untuk masa depan yang lebih sejahtera” tegas Kolonel Hista.
Adapun yang bertindak sebagai narasumber dalam kegiatan ini antara lain:
- Sdr. Tesar Pratama Gustarsjidi, Asisten Direktur Kantor OJK Cirebon, yang menyampaikan materi tentang peran OJK dalam melindungi konsumen dan mengenali investasi ilegal;
- Sdri. Sri Herlinawati, Deputi Kepala Wilayah Jawa Barat Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Barat, yang memaparkan pengenalan pasar modal dan investasi saham yang sehat;
- Sdr. Childan Berliana Arifin, Representative Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI), yang memberikan edukasi praktik berinvestasi di pasar modal dengan bijak.
Kegiatan Capital Market Goes to Office merupakan hasil kolaborasi antara OJK, Korem 063/Sunan Gunung Jati, Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) yang menjadi simbol sinergi dalam memperluas jangkauan literasi dan inklusi keuangan khususnya sektor Pasar Modal, sekaligus menutup rangkaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 OJK Cirebon yang mengusung tema “Inklusi Keuangan untuk Semua, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”.
Tidak hanya edukasi keuangan, kegiatan ini juga mendorong inklusi keuangan di Bidang Pasar Modal. Melalui kegiatan ini, OJK Cirebon berharap literasi keuangan di kalangan aparatur negara khususnya prajurit TNI dapat meningkat sehingga mendorong terciptanya keluarga yang tangguh, mandiri, sejahtera secara finansial, serta berkontribusi dalam memperkuat stabilitas sektor keuangan nasional.
OJK juga menekankan pentingnya kehati-hatian terhadap penipuan keuangan digital, mengingat data Indonesian Anti-Scam Center (IASC) menunjukkan bahwa sejak November 2024 hingga Oktober 2025 terdapat 299.237 laporan kasus penipuan keuangan dengan total kerugian mencapai Rp7 triliun.
Sampai dengan 31 Oktober 2025, OJK Cirebon telah memberikan layanan kepada 1.619 konsumen sektor jasa keuangan yang terdiri dari 1.248 konsultasi langsung (77,08%), 94 layanan via telepon (5,81%), dan 277 pengaduan melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) (17,11%). Layanan ini didominasi oleh masyarakat dari Kabupaten Cirebon (43,42%), diikuti oleh Kota Cirebon (30,20%), Kabupaten Indramayu (8,65%), Kabupaten Kuningan (8,15%), dan Kabupaten Majalengka (5,99%).
Sebagai komitmen OJK dalam menjaga stabilitas sistem keuangan serta terus tumbuh stabil berkelanjutan, Kantor OJK Cirebon juga berkomitmen untuk menjaga prinsip tata kelola yang baik dan menerapkan Program Pengendalian Gratifikasi. OJK Cirebon melarang seluruh stakeholders/rekanan/mitra kerja OJK Cirebon untuk memberikan hampers/hadiah/parsel dalam bentuk apapun kepada seluruh jajaran OJK Cirebon. Dukungan dari seluruh pihak menjadi kunci dalam mewujudkan tata kelola yang bersih, transparan, dan berintegritas.
(herwin)
.webp)


.webp)


