Fokus Kabar (Cirebon) - Komitmen dan dedikasi Sanggar Dewi Syinta, yang berlokasi di Pancuran Utara, Kota Cirebon, dalam melestarikan seni tradisional Cirebon patut diacungi jempol. Berdiri sejak tahun 2007, sanggar ini terus eksis hingga berhasil menembus berbagai pentas mancanegara, seperti Australia, Korea Selatan, Yunani, dan Turki. Cirebon, 10 Oktober 2025
Sanggar Dewi Syinta dipimpin oleh Tomi Uli ( 49 ) , seorang seniman muda yang dikenal gigih mempertahankan seni tradisional sekaligus mengembangkannya menjadi bentuk seni kreasi Cirebon yang lebih modern dan diminati generasi muda.
“Belajarlah budaya kita, selagi kita bisa,” ujar Tomi Uli. “Di era digitalisasi ini, justru banyak generasi muda dan milenial yang mulai tertarik kembali pada seni dan budaya daerah.”
Di sanggarnya, Tomi membuka ruang latihan untuk berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa, baik dari kalangan pelajar maupun masyarakat umum. Kegiatan latihan berlangsung rutin dengan suasana kekeluargaan dan semangat kebersamaan.
Menariknya, selain latihan di sanggar, Dewi Syinta juga membuka kelas latihan privat, memberikan fleksibilitas bagi siapa pun yang ingin belajar menari atau memperdalam seni tradisional Cirebon secara personal.
Tak hanya itu, Tomi juga aktif mengajar di delapan sekolah, baik tingkat TK maupun SD, di wilayah Kota dan Kabupaten Cirebon.
Upaya ini menjadi bagian dari misi besarnya untuk menanamkan kecintaan terhadap seni dan budaya sejak usia dini.
Dengan perjalanan panjang dan komitmen yang kuat, Sanggar Dewi Syinta bukan hanya menjadi wadah pelestarian seni, tetapi juga jembatan yang menghubungkan kearifan lokal Cirebon dengan dunia internasional.
( Als )