Fokus Kabar (Ciamis) - Ditbinmas Polda Jabar melakukan studi banding ke Desa Jalatrang, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, yang merupakan pemenang lomba Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) Tingkat Mabes Polri Tahun 2024, pada Jumat 17 Oktober 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Proyek Perubahan “Bhabinkamtibmas Prima Tani” (BA PRITA BAGI KETAPANG) yang diprakarsai oleh Ditbinmas Polda Jabar dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional melalui pemberdayaan masyarakat dan peran aktif Bhabinkamtibmas di desa binaan.
Kasubdit Bin Satpam/Polsus, AKBP Agus Rahmawandi mengatakan, kegiatan studi banding ini menjadi langkah strategis Polda Jawa Barat dalam mengoptimalkan peran Bhabinkamtibmas sebagai motor penggerak ketahanan pangan di wilayah binaannya.
"Kegiatan ini memberikan wawasan empiris kepada anggota Ditbinmas Polda Jabar khususnya Bhabinkamtibmas dan Bakomsus terkait penerapan konsep ketahanan pangan berbasis desa, serta memperkuat jejaring sinergi antara Polri, pemerintah desa, PPL, kelompok tani, dan PKK dalam mewujudkan kemandirian pangan masyarakat," katanya.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, dalam kegiatan ini diisi dengan pemaparan praktik baik pengelolaan Pekarangan Pangan Bergizi oleh kelompok wanita tani (KWT).
Diskusi interaktif antara Bhabinkamtibmas dan kelompok tani terkait strategi sinergi lintas sektor dan kunjungan lapangan ke area pekarangan produktif dan saung bibit lokal.
"Untuk secara langsung implementasi Program Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) di Desa Jalatrang. Mengadopsi praktik baik (best practice) dalam pengelolaan ketahanan pangan masyarakat dan meningkatkan kapasitas serta wawasan Bhabinkamtibmas dalam mendampingi masyarakat desa mengembangkan pertanian produktif dan berkelanjutan," jelas Agus.
Peserta pun mendapatkan insight bermanfaat dari kegiatan studi banding ini.
"Dari hasil kegiatan diperoleh sejumlah praktik baik yang dapat diadopsi, antara lain, pemanfaatan lahan pekarangan 2–10 m² untuk tanaman pangan bergizi. Penggunaan pupuk organik dan sistem pertanian ramah lingkungan lalu inovasi ekonomi kreatif melalui olahan pangan lokal seperti ubi ungu, buah naga, dan hasil pekarangan lainnya," tambahnya.
(Als)