Warga Balongan Geruduk Kantor TBBM Pertamina, Protes Pemecatan Sepihak Supir Tangki -->

Warga Balongan Geruduk Kantor TBBM Pertamina, Protes Pemecatan Sepihak Supir Tangki

Fokus Kabar
Monday, October 20, 2025 Last Updated 2025-10-20T01:51:15Z

Fokus Kabar (Indramayu) -
Puluhan warga Desa Balongan, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang terdiri dari keluarga Awak Mobil Tangki (AMT), menggelar aksi protes di depan kantor Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Integrated Terminal Balongan pada Jumat sore (18/10).

Aksi ini dipicu oleh keputusan sepihak dari pihak manajemen yang menonaktifkan empat supir tangki BBM antara bulan Agustus hingga Oktober 2025. Massa yang mayoritas berasal dari keluarga supir dan kernet mobil tangki tersebut, mendesak agar para supir yang diberhentikan segera dipekerjakan kembali.

“Itu saudara-saudara kami yang diberhentikan, mereka adalah warga asli Balongan. Kami tidak terima dengan pemecatan sepihak ini,” ujar Itak Haryanto (45), salah satu pengunjuk rasa, yang turut mengungkapkan kekesalan atas kebijakan tersebut.

Keempat supir yang dimaksud adalah Azis Hanafi, Kevin Mulyadi, Zakaria, dan Khoerul Rohimin. Menurut Itak, pemecatan ini menunjukkan arogansi dari pimpinan Pertamina ITB Balongan. “Kami minta supaya pak Gema Ramadhan (Manager ITB Balongan) mengaktifkan kembali supir yang telah dinonaktifkan. Kami juga meminta kepada pak Anton Rudianto (Site Supervisor ITB TBBM Balongan) untuk bersikap lebih bijaksana,” tambahnya.

Rudi (50), keluarga AMT lainnya, menekankan bahwa jika ada kesalahan dalam pekerjaan, seharusnya diberikan teguran terlebih dahulu, bukan langsung dipecat. “Kami ingin ada dialog yang lebih terbuka, bukan sekadar keputusan sepihak,” ujarnya.

Sugiharto, Kepala Sekuriti Pertamina CNT Jakarta, yang hadir menemui massa, mengungkapkan bahwa keluhan ini akan disampaikan ke pihak pusat dengan harapan bisa ada kebijakan baru mengenai nasib para supir yang diberhentikan.

Selain itu, perkembangan terbaru menyebutkan bahwa keempat supir yang dinonaktifkan mungkin akan diberhentikan secara permanen. Itak pun memperingatkan bahwa jika keluhan ini tidak diperhatikan, aksi protes dengan massa yang lebih besar bisa terjadi lagi. "Kami sudah 100% warga pribumi Balongan, kami akan terus memperjuangkan hak kami," tegasnya.


Hingga berita ini dimuat, baik Gema Ramadhan maupun Anton Rudianto belum memberikan respons terhadap tuntutan tersebut. Keduanya tidak merespon pesan yang dikirimkan oleh wartawan  melalui WhatsApp pada Senin (20/10).

Sebelumnya, pada 23 September 2025, warga Balongan juga sempat menggelar aksi serupa terkait penghentian bantuan susu dari Pertamina. Mereka mendesak agar bantuan susu yang dihentikan dapat diaktifkan kembali, serta meminta Pertamina untuk menggelar pengobatan gratis dan membuka Balai Latihan Kerja (BLK) di wilayah mereka.

“Pertamina seharusnya tidak hanya mengambil, tapi juga memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat sekitar. BLK akan membantu warga mendapatkan keahlian dan berkesempatan bekerja di Pertamina,” ujar Akso Surya Darmawangsa, salah satu anggota Forum Masyarakat Balongan Bersatu.

Aksi yang berlangsung di depan kantor Pertamina itu sempat membuat suasana tegang, namun tetap berjalan dengan kondusif berkat pengamanan dari pihak kepolisian. (TKH)
Komentar

Tampilkan

Terkini