Fokus Kabar (Brebes) - Suasana riang gembira di Masjid Iqro Desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang dipenuhi anak-anak dan orang tua, berubah seketika, setelah acara sunatan massal dimulai.
Anak-anak yang tadinya becanda riang gembira setelah menerima hadiah berupa bingkisan serta sejumlah uang tiba-tiba berubah.
Suara tangis pecah ketika sejumlah anak yang dikhitan menangis bersautan. Awalnya, seperti menahan sakit. Tapi ketika "kulup" atau bagian depan kemaluan mereka pelan-pelan dipotong, suara tangis tersebut tak tertahankan.
Meski orang tuan mereka,baik ayah dan ibu mereka,mencoba untuk memerayunya untuk tetap diam dan tenang, tak berhasil. Suasana kembali tenang ketika sebanyak 27 anak-anak tersebut selesai dikhitan.
Yang menggelar khitan massal di Masjid Iqro, Desa Kluwut, Kecamatan Bulkakamba, tak lain adalah Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid IQRO Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kluwut, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, pada Minggu 21 Desembedr 2025.
Kegiatan khitanan massal gratis dan berhadiah sebgaja mengambil momen saat masa liburan pasca Penilaian Akhir Sekolah (PAS). Kegiatan diinisiasi kerjasama antara DKM Masjid IQRO dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Brebes dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Brebes.
Sebelum kegiatan sunatan dimulai, acara diisi tausiah oleh Ketua Baznas Kota Tegal, Ustadz H. Harun Abdimanaf. Tausiah yang padat dan relatif singkat itu, diikuti antusias oleh ratusan bapak-bapak dan ibu-ibu termasuk para anak yang dikhitan.
Harun Abdimanaf menyampaikan, khitan itu bukan sekadar berkaitan dengan kewajiban syariat Islam.
Tapi khitan akan membentuk manausia, bagaimana karakter sesorang akan ditentukan dengan filosofi dipotongnya "kulup" atau kulit bagian depan kemaluan anak-anak/lelaki.
"Anak-anak itu setelah dikhitan biasanya merasa malu jika telanjang dan dilihat orang. Tetapi yang kita harapkan bukan hanya malu karena itu.
Tapi jika kelak mereka sudah dewasa akan merasa malu jika berbuat atau melakukan hal-hal yang negatif. Misalnya, mereka akan tidak tidak korupsi, karena merasa malu," tutur Harun Abdimanaf.
Ketua DKM Masjid IQRO Ginanjar Wiro Sasmito, menyampaikan rasa syukur atas suksesnya salah satu program kerja DKM teresebut. Termasuk berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu suksesnya gelar khitan massal.
Yani, para donatur/ mukhsinin, IDI Kabupaten Brebes, Baznas Kabupaten Brebes, tim DKM Masjid IQRO, dan seluruh pihak yang telah membantu lancar dan suksesnya kegiatan sunatan massal tersebut.
"Kami akan terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk mengoptimalkan fungsi masjid sebagaimana seperti di zaman Rasulullah SAW, yang tidak hanya memfungsikan masjid hanya untuk kegiatan ibadah saja, akan tetapi juga untuk kegiatan keummatan," jelas Ganjar. (PAR)
Caption (1): Pengurus Masjid Iqro dan tokoh masyarakat serta anak-anak foto bersama sebelum sunatan massal dilakukan di Desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes. FK/Supar
Caption(2): Ketua DKM Masjid IQRO Desa Kluwut, Kecaamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Ginanjar Wiro Sasmito (tengah). FK/PAR
Caption (3): Ustadz H. Harun Abdimanaf sedang memberi tausiah di Masjid Iqro, Desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes.
(als)





