Setelah Empat Tahun Keraton Kesepuhan Cirebon Gelar Tradisi Panjang Jimat -->

Setelah Empat Tahun Keraton Kesepuhan Cirebon Gelar Tradisi Panjang Jimat

Fokus Kabar
Tuesday, September 17, 2024, September 17, 2024 WIB Last Updated 2024-09-17T06:51:39Z
stnting

masukkan script iklan disini

Fokus Kabar
(Kota Cirebon) - Prosesi Panjang Jimat yang diselenggarakan di Keraton Kasepuhan Cirebon menjadi puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal 1445 H.

Keraton Kasepuhan Cirebon, menggelar tradisi panjang jimat, setelah empat tahun tidak diselenggarakan akibat adanya covid-19. Senin 16/09/2024

Acara yang berlangsung di Bangsal Prabayaksa pada Senin malam berlangsung dengan meriah, dihadiri oleh berbagai tamu undangan serta masyarakat yang antusias mengikuti rangkaian tradisi bersejarah tersebut.

Patih Keraton Kasepuhan, Pangeran Raja Muhammad Nusantara, menyatakan kebanggaannya atas tingginya antusiasme masyarakat dalam melestarikan tradisi Panjang Jimat. "Hendaknya kita meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad SAW," ungkapnya.

"Perayaan Maulid Nabi di Keraton Kasepuhan dimulai sejak tanggal 5 Maulid dengan prosesi siraman benda-benda pusaka. Benda-benda tersebut dicuci dan dipersiapkan untuk dibawa ke Langgar Agung dan didoakan. Puncaknya adalah pada tanggal 12 Rabiul Awal," jelas Pangeran Nusantara.

Sementara itu, Pangeran Patih Sepuh, Pangeran Goemelar Suryadiningrat, juga memberikan penegasan terkait makna mendalam dari tradisi Panjang Jimat. Menurutnya, simbol-simbol dalam prosesi ini menggambarkan kelahiran seorang manusia, termasuk Nabi Muhammad SAW, dengan berbagai perlambang seperti kembang goyang yang menyimbolkan ari-ari, serta air ketuban yang diwakili oleh Toyo Serba.

"Semua simbol-simbol ini menggambarkan kelahiran manusia, termasuk lilin sebagai simbol penerangan malam kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini merupakan amanah dari leluhur yang harus dilestarikan. Nabi Muhammad SAW adalah pemimpin terakhir yang mendapatkan perintah dari Allah SWT, seperti melalui Isra Mi'raj dengan salat lima waktu," tuturnya.

Koordinator Penanggung Jawab Panjang Jimat, Mamo Prabu Diaz, menambahkan bahwa tiap tahun Kesultanan Kasepuhan selalu mengadakan peringatan Maulid Nabi yang dikemas dalam adat, tradisi, dan budaya. "Panjang Jimat adalah rangkaian iring-iringan yang terdiri dari piring panjang, menggambarkan perjalanan hidup manusia dari lahir hingga meninggal dunia," jelasnya.

Diketahui, sejak sore tadi, ribuan masyarakata dari Kota Cirebon maupun dari luar Kota Cirebon, mulai berdatangan dan memadati Keraton Kasepuhan, untuk melihat dan mengikuti tradisi panjang jimat. (herwin)
Komentar

Tampilkan

Terkini