Tentang Pungutan Seragam Sekolah : Guru SDN 3 Penyindangan Wetan Meradang, Caci-maki Orang Tua Siswa!! -->

Tentang Pungutan Seragam Sekolah : Guru SDN 3 Penyindangan Wetan Meradang, Caci-maki Orang Tua Siswa!!

Fokus Kabar
Monday, August 4, 2025 Last Updated 2025-08-04T12:30:49Z

Fokus Kabar (Indramayu) - Informasi terkini datang di Sekolah Dasar(SD) Negeri 3 Penyindangan Wetan, Indramayu, Jawa Barat yang dikejutkan dengan adanya  Perdebatan keras antara orang tua siswa dan guru. Hal itu imbas dari dugaan pungutan seragam sekolah  yang terungkap dipublik bahkan mengetahui  pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu. Dalam perdebatan itu, oknum guru berinisial LJ meradang dengan spontan mencaci-maki salah seorang  orang tua murid.


Munculnya bahasa yang kurang pantas itu berawal dari orang tua siswa mendatangi sekolah. Maksud kedatangan orang tua siswa yakni ingin mengetahui maksud pemblokiran nomor kontak yang dilakukan oleh wali kelas yang diketahui merupakan oknum guru berinisial LJ.

Di dalam rekaman audio, orang tua  siswa  inisial A  mendatangi sekolah  mempertanyakan maksud dari pemblokiran yang dilakukan oleh walikelasnya.   " Kenapa ya Bu nomor saya diblokir.  Kemudian LJ menjawab,  alasan diblokir karena penyimpanan handphone tidak mencukupi. " Ya gimna ya, soalnya susah penuh hpnya," katanya.

Awalnya situasi itu tenang  secara mendadak oknum guru berinisial LJ membahas tentang kwitansi pembayaran seragam yang dilaporkan kepada dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Indramayu.  Dan mengaku adanya orang telah merusak nama baiknya serta  kepala sekolah.

Hal itu membuat situasi memanas bahkan keluarlah kata-kata caci maki kepada orang tua siswa.   Bernada keras, oknum guru LJ  mengungkapkan   tidak ada sekolah yang gratis karena dana BOS tidak mencukupi.   

" Kita menyediakan dan itu bayar tidak ada yang gratis, ibu bayangin  kalau kita pakai baju olahraga nya blentang-blentong gimna, " ungkap oknum guru berinisial LJ.

Lebih lanjut, oknum guru  LJ menggunakan  emosi mempertanyakan, bahwa baju tersebut diberikan sudah setahun lalu. Dan mengapa kwitansi itu diungkapkan kepada dinas. 

" Saya dua bulan belum digaji Bu ..mengerti engga. Ibu kira dana bos banyak!. Kalau anaknya tidak mau dibenci orang tuanya gimana. Siapa yang lapor ke dinas," ungkap oknum guru LJ bernada lantang.

Sebelumnya diberitakan, adanya dugaan pungutan biaya seragam di Sekolah Dasar Negeri 3 Penyindangan Wetan Indramayu Jawa Barat serta pungutan ke siswa guna kenang-kenangan kepada guru yang akan memasuki masa pensiun. BAdapun biaya seragam tertuang pada 2 buah kwitansi pembayaran untuk pembayaran seragam batik senilai Rp85.000 dan baju olahraga senilai Rp120.000 serta, pungutan Rp 20.000 untuk pensiunan guru.   Tentang pungutan pensiunan, munurut  kabar, sekolah telah mengembalikan uang itu kepada   siswa sejak  ramainya munculnya pemberitaan yang diketahui oleh  dinas terkait.
Menanggapi hal itu, Pengamat Pendidikan, Iwan Fauzi sangat menyayangkan apa yang dilakukan oleh oknum guru yang tidak mencerminkan sebagai seorang yang berpendidikan. 
Menurutnya, tak seharusnya guru mengeluarkan bahasa yang tidak pantas seperti dana bos sekolah tidak mencukupi untuk kebutuhan seragam serta muncul bahasa menyerang pribadi orang tua.

  " Kalau saya dengar direkamamnya kok ada guru yang ngomongnya begitu  bahkan seolah-olah menghakimi orang tua siswa karena mengadukan persoalan pungutan seragam," ujarnya kepada wartawan, Senin (04/08/2025).

Ia meminta kepada Bupati Indramayu Lucky Hakim untuk segera melakukan tindakan tegas kepada oknum guru itu. Bahkan sanksi etik profesi guru harus dijalankan. " Jadi harus ada sanksi tegas untuk pemerintah kepada oknum guru itu, supaya dunia pendidikan tidak lagi tercoreng," tegasnya.

Sementara itu, ramainya informasi tentang dugaan pungutan biaya seragam yang dilakukan oleh SDN 3 Penyindangan Wetan tidak membuat  Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu bereaksi. Bahkan sepertinya tidak menjatuhkan sanksi tegas kepada pihak-pihak yang diduga terlibat dengan pungutan itu. 

(tkh)
Komentar

Tampilkan

Terkini