Fokus Kabar (Indramayu) - Pernyataan mengejutkan datang dari Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Indramayu, Wimbanu Eko Santoso.
Dalam keterangannya kepada sejumlah media pada Rabu (03/12/2025), ia menyebut bahwa 88 hingga 90 persen dari total 827 kilometer jalan kabupaten berada dalam kondisi mantap. Namun, klaim tersebut justru memantik gelombang cibiran dari publik, bukan pujian seperti yang mungkin diharapkan.
Unggahan ulang pernyataan itu oleh akun Facebook @IndramayuInfo tampaknya menjadi pemicu ledakan komentar. Dalam hitungan jam, ratusan warganet Indramayu membanjiri kolom komentar dengan berbagai respons tajam, menyangsikan kebenaran data yang disampaikan.
Menurut Wimbanu, tingkat kemantapan jalan kabupaten kini sudah mendekati angka ideal
Jalan yang dikelola oleh kabupaten 827 kilometer, sekarang 88 persen atau hampir 90 persen dalam kondisi mantap. Sedangkan sisanya masih butuh penanganan," ujar Wimbanu, sebagaimana dikutip dari unggahan tersebut.
Alih-alih diterima sebagai kabar baik, klaim itu justru dipandang publik sebagai sesuatu yang jauh dari realitas lapangan. Sejumlah warganet menilai pernyataan tersebut terlalu optimistis. Bahkan dianggap tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya yang mereka temui setiap hari di jalanan.
Beberapa komentar secara terang-terangan menuding laporan itu sebagai bentuk “ABS”.
"Biasa laporan ke atasan selalu bagus," tulis akun @Satria Wanantara, menyiratkan bahwa data tersebut hanya terdengar indah di atas kertas.
Tak berhenti di situ, warganet lain menantang Kabid Bina Marga untuk turun langsung melihat kondisi jalan yang disebut "mantap" tersebut.
"Dicek ulang, Pak. Keliling Indramayu," komentar akun @Ahmad Jauhari, seolah meragukan bahwa angka 88–90 persen itu benar-benar merepresentasikan kenyataan.
Ada pula yang mendorong admin untuk menandai akun media sosial sang pejabat agar ia bisa membaca sendiri kritik tajam yang mengalir deras.
"Tag orangnya yang bilang mantap, min," tulis akun @El Faisal, mendapat banyak tanda suka dari warganet lain.
Fenomena ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat merasa klaim tersebut tidak selaras dengan pengalaman mereka saat melintasi sejumlah ruas jalan di Indramayu. Banyak yang menilai masih ada titik-titik yang rusak, berlubang, atau membutuhkan perbaikan segera. Tentunya, hal ini jadi sesuatu yang bertolak belakang dengan angka “90 persen mantap” yang dipublikasikan.
Hingga berita ini diturunkan, Kabid Bina Marga, Wimbanu Eko Santoso, belum memberikan klarifikasi maupun respon atas derasnya gelombang kritik dan keraguan dari warga. Tidak sedikit masyarakat yang menunggu penjelasan lebih lanjut mengenai dasar pengukuran, lokasi yang dimaksud, serta bagaimana indikator “kondisi mantap” itu ditentukan.
Kritik publik yang meluas ini menegaskan bahwa masyarakat kini semakin kritis terhadap klaim pemerintah, terlebih ketika berkaitan dengan kebutuhan fundamental seperti infrastruktur jalan. Di tengah tekanan tersebut, publik menantikan apakah pernyataan Wimbanu akan diikuti dengan klarifikasi, pembuktian data, atau bahkan tinjauan lapangan untuk meredakan keraguan.
(Tri KH)



