Tokle, Permainan Tradisional Cirebon yang Kini Tinggal Kenangan -->

Tokle, Permainan Tradisional Cirebon yang Kini Tinggal Kenangan

Fokus Kabar
Wednesday, October 8, 2025 Last Updated 2025-10-08T02:59:53Z

Fokus Kabar (Cirebon) - Dahulu, suara tawa anak-anak yang bermain tokle kerap terdengar di sudut-sudut kampung Cirebon. Permainan sederhana yang menggunakan dua potongan kayu ini pernah menjadi salah satu hiburan favorit anak-anak pada era 1970-an hingga 1990-an. Namun kini, permainan tersebut hampir punah dan hanya tersisa dalam kenangan generasi terdahulu.


Tokle—yang juga dikenal dengan sebutan patok lele atau gatrik di daerah lain—dimainkan dengan cara memukul potongan kayu kecil menggunakan kayu pemukul yang lebih panjang. Permainan ini membutuhkan keterampilan, strategi, sekaligus kekompakan antar pemain. Biasanya dimainkan secara berkelompok di lapangan atau halaman rumah.

Sayangnya, seiring perkembangan zaman dan masuknya era digital, tokle mulai ditinggalkan. Anak-anak kini lebih memilih bermain gawai, game online, atau menonton video di media sosial. Hal ini membuat permainan tradisional yang sarat nilai kebersamaan dan olahraga fisik tersebut semakin jarang ditemui.

Hal ini diungkapkan oleh Agus (54), seorang seniman sekaligus warga Blok Kenanga, Desa Sumber, Kabupaten Cirebon. Menurutnya, tokle bukan hanya permainan ketangkasan, tetapi juga sarat nilai edukasi dan kebersamaan.

"Permainan tokle itu bukan cuma soal tenaga, tapi juga mengasah otak dan kerja sama. Biasanya dimainkan berkelompok di lahan kosong atau halaman rumah," tutur Agus.

Agus menjelaskan, permainan tokle menggunakan dua potongan kayu berbentuk bulat atau bambu. Satu potongan diletakkan di tanah yang sudah dilubangi, kemudian dipukul dengan kayu pemukul yang lebih panjang.

"Sekarang permainan itu sudah hampir langka, bahkan saya sendiri sudah lama tidak melihat anak-anak memainkannya lagi," tambahnya.

Kini, tokle masuk kategori permainan tradisional yang hampir punah. Beberapa komunitas budaya dan sekolah di Cirebon sesekali mencoba memperkenalkannya kembali melalui acara lomba permainan rakyat. Namun, minat anak-anak masih kalah jauh dibandingkan dengan daya tarik gadget.

Permainan tokle tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga bagian dari identitas budaya lokal. Tanpa upaya pelestarian yang serius, permainan tradisional ini dikhawatirkan hanya akan tersisa dalam catatan sejarah dan nostalgia generasi lama. (Als)













Komentar

Tampilkan

Terkini