Fokus Kabar (Indramayu) - Polemik seleksi direksi Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Darma Ayu (TDA) kian panas. Panitia Seleksi (Pansel) yang diketuai Sekretaris Daerah Indramayu, Aep Surahman, kini disorot tajam lantaran dugaan ketidakprofesionalan dan praktik tidak transparan.
Sekretaris Daerah Bem Nusantara Indramayu, Rokhmat Firdaus, menyebut sejak awal proses seleksi penuh kejanggalan. Ia menilai cara kerja Pansel asal-asalan dan tak akuntabel.
"Proses administrasi awal saja sudah amburadul. Yang paling fatal pencoretan nama Wawan Sugiarto secara tiba-tiba, padahal sudah diumumkan lolos administrasi. Ini mencederai prinsip transparansi," ujar Rokhmat, Selasa (16/9/2025).
Sebelumnya, Dinas Kominfo Indramayu merilis delapan nama peserta yang lolos administrasi. Namun belakangan jumlah itu menyusut jadi tujuh tanpa penjelasan resmi dari Pansel.
Rokhmat mempertanyakan integritas seleksi yang seharusnya mencerminkan profesionalisme pemerintah daerah, mengingat Perumdam TDA merupakan lembaga vital yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Seleksi direksi ini bukan ajang formalitas atau bagi-bagi jabatan. Kalau dari awal sudah diselimuti misteri, masyarakat wajar curiga: ada apa dengan Pansel? Dan siapa yang sedang bermain di balik layar?" katanya.
Beredar kabar, Aep Surahman tidak sepenuhnya independen. Ia disebut berada dalam tekanan kepentingan politik tertentu. Ungkapan "Sekda Aep berdiri di ketiak naga kecil" ramai dipakai untuk menggambarkan dugaan adanya dua kelompok kecil yang mengendalikan proses seleksi.
Hingga kini, baik Aep Surahman maupun Pemkab Indramayu bungkam. Ketertutupan itu justru memperkuat dugaan publik bahwa seleksi direksi telah dibajak.
Sorotan kini mengarah ke Bupati Indramayu dan DPRD. Mereka didesak segera mengambil langkah tegas demi menyelamatkan kredibilitas pemerintahan dan memastikan seleksi direksi Perumdam TDA berjalan transparan, adil, dan bebas intervensi.
(Tri Hadi)