Fokus Kabar (Cirebon) - Upaya pelestarian budaya tradisional terus dilakukan oleh Sanggar Eka Sila Putra, yang dipimpin oleh Dalang Pulana, putra dari almarhum Dalang Kurnadi , seorang dalang keraton kacirebonan, pewaris seni Wayang Kulit Purwa.
Sejak tahun 2010, Dalang Pulana memimpin sanggar yang berlokasi di Desa Kedawung, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon.
Sanggar ini aktif membuka pelatihan karawitan, tari, dan pedalangan Wayang Kulit Purwa, sebagai upaya menumbuhkan kembali kecintaan generasi muda terhadap kesenian tradisional.
Dalam keterangannya, Dalang Pulana menyampaikan keprihatinannya terhadap minimnya dukungan dari pemerintah maupun dinas terkait dalam memperkenalkan Wayang Kulit Purwa secara lebih luas.
“Wayang Kulit Purwa ini adalah warisan leluhur yang sangat berharga. Namun sayangnya, belum banyak perhatian dari instansi terkait untuk mengangkatnya kembali ke permukaan,” ujar Dalang Pulana.
Ia menambahkan, pementasan Wayang Kulit Purwa kini mulai jarang digelar, baik karena terkikis perkembangan zaman maupun kurangnya dukungan dari pihak-pihak yang seharusnya ikut menjaga warisan budaya tersebut.
Meski demikian, semangat pelestarian tetap dijaga. Setiap Jumat Kliwon, Dalang Pulana bersama para nayaga rutin melakukan tradisi ngisis wayang pusaka dan anggon di Keraton Kacirebonan, Kota Cirebon.
Wayang pusaka yang digunakan dalam kegiatan itu diperkirakan telah berusia ratusan tahun, dan masih terawat dengan baik. Wayang tersebut dibuat oleh Ki Kaca, seorang empu pembuat wayang pada masa lampau.
Sementara itu, Elang Iyang Ariffudin Dendabrata, selaku Kepala Unit Kepurbakalaan Keraton Kacirebonan, menjelaskan bahwa tradisi ngisis wayang merupakan ritual perawatan rutin yang dilakukan oleh dalang keraton setiap Jumat Kliwon.
“Ngisis itu bentuk penghormatan dan perawatan terhadap pusaka wayang. Biasanya diawali dengan ritual tawasul kepada para leluhur, yang dipimpin langsung oleh dalang keraton,” jelasnya.
Melalui kegiatan dan pelatihan di Sanggar Eka Sila Putra, Dalang Pulana berharap wayang kulit Purwa gaya Kacirebonan dapat terus hidup di tengah masyarakat dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus seni tradisi Nusantara.
( Als )