Malam Sastra Hidupkan Atmosfer Keraton Kacirebonan di Tengah Rintik Hujan -->

Malam Sastra Hidupkan Atmosfer Keraton Kacirebonan di Tengah Rintik Hujan

Fokus Kabar
Sunday, November 23, 2025 Last Updated 2025-11-23T02:04:13Z

Fokus Kabar (Cirebon) - Gelaran  Borobudur Writers & Cultural Festival (BWCF)   kembali menghadirkan pengalaman sastra yang memikat lewat kegiatan Malam Sastra di halaman Kaputren Keraton Kacirebonan, Sabtu malam. 21 November 2025


Meski hujan rintik turun sejak sore, ratusan penikmat sastra tetap bertahan hingga acara berakhir, menunjukkan antusiasme yang luar biasa.

Acara ini menghadirkan sejumlah pemateri dan sastrawan terkemuka dari berbagai daerah, di antaranya:
Zawawi Imron (Madura)
Acep Zamzam Noor (Tasikmalaya)
Hikmat Gumelar (Bandung)
Nenden Lilis  (Bandung)
Samah Sabawi (Palestina – Australia)
Dedy Kampleng (Cirebon)

Para sastrawan tersebut membacakan puisi-puisi pilihan yang menggugah, membawa suasana keraton larut dalam refleksi dan keheningan yang mendalam. Setiap pembacaan karya disambut hangat oleh pengunjung yang memadati area Kaputren.


Perwakilan seniman Cirebon, Dedy Kampleng, menyampaikan bahwa momentum malam sastra ini menjadi ajang penting bagi para tokoh sastra Indonesia untuk menghadirkan karya, pikiran, serta kegelisahan mereka mengenai kebudayaan, kesenian, dan kehidupan berbangsa.


"Di hari kedua ini, beberapa sastrawan nasional membacakan karya-karyanya, menyampaikan pikiran dan kegelisahan tentang kebudayaan dan kehidupan kita.

Pengunjung yang hadir pun datang dari berbagai daerah seperti Jakarta, Aceh, Bandung, Jambi, hingga Semarang. Ini membuktikan bahwa tradisi membaca dan menulis adalah sesuatu yang penting dan harus terus dirawat," ujar Kampleng.

Sastrawan senior Zawawi Imron turut menyampaikan kesan mendalamnya selama berada di Cirebon.

Dalam penampilannya, ia membacakan sejumlah puisi, termasuk karya yang memuat kisah tentang "ibu bercakap dengan sungai", sebuah tema yang sarat makna dan kontemplasi.


"Saya merasa sangat berkesan berada di Cirebon. Suasana budaya di sini sangat kuat, dan saya senang bisa membacakan puisi di tengah masyarakat yang mencintai sastra," ujarnya.


Malam Sastra BWCF 2025 di Keraton Kacirebonan ini tidak hanya menambah semarak festival, tetapi juga mempertegas pentingnya ruang perjumpaan antara karya, seniman, dan masyarakat.

Meski hujan turun, semangat para pengunjung dan sastrawan tetap tak surut, menjadikan acara ini salah satu momen berkesan dalam rangkaian BWCF 2025.

( Als )
Komentar

Tampilkan

Terkini