Fokus Kabar (Cirebon) - Forum Komunikasi Pecinta Sejarah Seni dan Budaya Cerbon (FORKO PANCER) resmi menetapkan susunan kepengurusan baru periode 2025–2028 pada hari Minggu, 9 November 2025 bertempat di Paseban Kulon Keraton Kacirebonan oleh Sultan Kacirebonan P. Abdul Gani Natadiningrat.
Dalam semangat kebersamaan dan visi pelestarian nilai-nilai lokal, kepengurusan baru ini siap merealisasikan sejumlah agenda kegiatan strategis pada tahun 2026 yang berfokus pada penguatan sejarah, seni, dan budaya Cirebon.
Adapun beberapa program unggulan yang akan dijalankan antara lain Ngaji Lan Kanda Sejarah (NGASAH), Literasi Sejarah Cirebon, Bedah Naskah Kuno, serta Festival Budaya Cerbon 2026. Rangkaian kegiatan tersebut menjadi wujud nyata komitmen FORKO PANCER dalam memperkuat karakter budaya dan kesadaran sejarah di tengah masyarakat Cirebon.
Bidang Sejarah FORKO PANCER, Noufel, menuturkan bahwa program NGASAH akan menjadi ruang edukatif untuk memperdalam pengetahuan sejarah melalui kajian interaktif dan diskusi publik.
"NGASAH bukan hanya tentang membaca sejarah, tapi juga memahami nilai-nilai yang membentuk identitas Cirebon. Kami ingin generasi muda terlibat langsung dalam proses ini," ungkap Noufel.
Sementara itu, Bidang Seni dan Budaya, Wawan Setiawan, menjelaskan bahwa Festival Budaya 2026 akan menjadi momentum besar untuk memperkenalkan kekayaan tradisi Cirebon kepada masyarakat luas.
"Festival ini akan memadukan pertunjukan seni, pameran budaya, hingga lomba kreatif berbasis kearifan lokal. Tujuannya agar seni dan budaya Cirebon tetap hidup dan relevan dengan zaman," ujarnya.
Dari sisi publikasi dan komunikasi, Bidang Humas FORKO PANCER, Agus Amino, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam setiap kegiatan.
"Kami terus membuka ruang sinergi dengan komunitas sejarah, media lokal, serta para pelajar dan akademisi. Publik harus tahu bahwa sejarah dan budaya Cirebon adalah warisan yang layak dirawat bersama," tutur Agus.
Wakil Ketua FORKO PANCER, Khaerudin, menambahkan bahwa kepengurusan baru ini tidak hanya melanjutkan program sebelumnya, tetapi juga menghadirkan inovasi dalam setiap kegiatan.
"Kami ingin setiap agenda memiliki dampak nyata. Bukan hanya seremonial, tetapi membangun kesadaran dan kebanggaan masyarakat terhadap akar sejarah dan budayanya," kata Khaerudin.
Sementara itu, Ketua Umum FORKO PANCER, R. Dian Andhiawan Seminingrat, menyampaikan bahwa kepengurusan baru menjadi babak baru dalam perjalanan organisasi.
"Kami berkomitmen menjalankan visi FORKO PANCER sebagai wadah pelestari sejarah, seni, dan budaya Cirebon. Program tahun 2026 ini kami dedikasikan untuk memperkuat jati diri Cirebon sebagai kota sejarah seni dan budaya," ujar Ketum FORKO PANCER yang akrab dipanggil Mama Dido ditemui di sekretariat FORKO PANCER, Rabu, 12 November 2025.
Mama Dido juga mengajak seluruh pengurus baru untuk terus bergerak dalam mewujudkan visi dan misi organisasi.
"Kepengurusan baru ini harus menjadi energi positif bagi perjalanan FORKO PANCER ke depan. Mari bersama-sama kita wujudkan visi besar kita, yaitu Mewujudkan Cirebon Sebagai Kota Sejarah, Seni, dan Budaya. Ini bukan hanya cita-cita organisasi, tapi juga amanah moral bagi kita semua sebagai putra daerah Cirebon," pungkasnya.
Dukungan terhadap langkah FORKO PANCER juga datang dari para pemangku adat keraton di Cirebon, yang mengapresiasi semangat organisasi ini dalam menjaga warisan leluhur.
"FORKO PANCER telah menjadi mitra penting dalam menjaga dan menumbuhkan kesadaran sejarah di masyarakat. Kami dari lingkungan keraton mendukung penuh setiap upaya yang dilakukan untuk memperkuat identitas Cirebon sebagai tanah bersejarah dan berbudaya," ujar Sultan Kacirebonan yang juga Pelindung FORKO PANCER, P. Abdul Gani Natadiningrat.
FORKO PANCER menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Daerah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Pendidikan, unsur legislatif, komunitas sejarah-seni-budaya, serta para tokoh masyarakat Cirebon. Dukungan tersebut menjadi fondasi penting bagi FORKO PANCER untuk terus berkarya, menjaga kelestarian warisan sejarah, dan memperkaya kehidupan budaya Cirebon di masa mendatang.
( Als )



