Fokus Kabar (Cirebon) - Griya Budaya P.H. Yusup Dendabrata yang berlokasi di Komplek Keraton Kacirebonan No. 82, Kota Cirebon, sejak berdiri tahun 2017 telah menjadi pusat pelestarian seni dan tradisi Cirebon. Dari karawitan, seni tari, hingga pedalangan wayang kulit, kiprahnya sudah melanglang buana, bahkan menembus mancanegara.
Salah satu bukti keberhasilan griya budaya ini adalah adanya murid dari luar negeri. Erick North, murid dari Santa Barbara, Amerika Serikat, bahkan membuka sanggar seni tradisi Cirebon di sana, menjadikan budaya Cirebon semakin dikenal dunia.
Kini, tongkat estafet itu mulai diteruskan oleh generasi kedua, yakni Ratu Oriana Lesmining Puri. Muda, berbakat, dan penuh semangat, Oriana telah menguasai berbagai tari tradisi khas Cirebon, termasuk lima karakter Tari Topeng dan beberapa tari kreasi tradisional. Prestasinya pun tak sedikit, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Dalam wawancara, Oriana mengungkapkan cita-citanya untuk mendirikan sanggar sendiri sebagai bentuk penerusan semangat kakeknya, almarhum P.H. Yusup Dendabrata, sosok maestro seni yang telah berjasa besar dalam mengangkat tradisi Cirebon ke panggung dunia.
"Saya ingin memiliki sanggar seni sendiri, untuk melanjutkan perjuangan almarhum kakek. Tentu semua ini juga berkat dukungan orang tua saya," tutur Oriana penuh harap.
Kehadiran Ratu Oriana Lesmining Puri sebagai generasi penerus diharapkan mampu memperkuat posisi Cirebon sebagai pusat seni tradisi yang kaya makna. Tidak hanya menjaga warisan, tetapi juga mengembangkan dan menghidupkannya agar tetap relevan di tengah arus modernisasi.
( Als )